LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.
Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.
"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.
"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.
"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.
Setelah Jakarta, Bali, Bandung, dan Surabaya, komersialisasi layanan mobile broadband 4G LTE Telkomsel kini merambah Pulau Sumatera dengan tujuan Medan sebagai kota destinasi pertamanya.
Jakarta -Wacana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) belum juga menemui titik terang setelah pergantian pemerintahan. Masalah yang kini menjadi hambatan adalah soal dukungan pemerintah pusat terhadap PLTN.
Pembangunan PLTN sejalan dengan amanat UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Rencananya pada periode 2015-2019 seharusnya sudah ada PLTN di Indonesia.
"Kita butuh dukungan masyarakat, Pak Habibie (dulu Menristek), SBY, Jokowi, kalau masyarakat mengerti PLTN dan Jokowi go, ya akan go, kita nunggu Jokowi," kata Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Djarot Sulistio Wisnubroto dalam diskusi Energi Kita, "PLTN yang Aman dan Efisien untuk Mengatasi Krisis Listrik," di Restoran Bumbu Desa Cikini, Jakarta, Minggu (12/4/2015).
Menurutnya, PLTN dinilai lebih aman dan efisien untuk menghasilkan listrik dalam jumlah besar mencapai 1.000-1.400 MW untuk 1 pembangkit. Hal ini menjadi kelebihan yang tidak dimiliki oleh sumber energi listrik lainnya seperti BBM, batu bara, gas, air dan lain-lain.
"Kita punya potensi lain tapi nuklir punya kelebihan, bersih artinya nggak keluarkan emisi karbon. 1 PLTN bisa hasilkan daya yang besar 1.000-1.400 MW, itu nggak dipunyai yang lain. Dua tahun lebih nggak akan berhenti operasinya ketimbang yang lain," katanya.
Djarot menyebutkan, sumber energi lain yang juga bisa menghasilkan listrik selain nuklir adalah panas bumi, matahari, air, angin, dan biofuel. Masing-masing sumber energi tersebut punya karakter sendiri.
"Semua punya kelebihan dan kekurangan, untuk solar cell untuk matahari nggak berdaya besar, bisa juga 1000 MW tapi separoh area Jakarta akan tertutup oleh panel surya dan masalah penyimpanan listrik masih jadi kendala akinya. Mungkin cepat abis, karena hanya siang hari saja," jelasnya.Next
(drk/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com Informasi pemasangan iklan hubungi : sales[at]detik.com
German Foreign Minister backs Clinton for U.S. President
Germany's foreign minister welcomed Democrat Hillary Clinton's expected announcement that she will run for the U.S. presidency in the 2016 election race, saying she had showed herself to be a strong partner for Europe. Clinton is expected to officially open her campaign later on Sunday as her party's prohibitive front runner in the 2016 election race. Writing in Germany's top-selling Bild daily, Frank-Walter Steinmeier wished Clinton, a former Secretary of State, success. "Hillary Clinton ... has profiled herself not only as a reliable partner for Europe and as friend of Germany, but she has also proven she has sure instincts in world crises – from Afghanistan to the Middle East," wrote Steinmeier.
Jakarta - Upaya evakuasi WNI dari Yaman masih dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Tercatat, sejak Desember 2014, sudah ada 1.036 WNI yang telah dievakuasi dari wilayah konflik tersebut.
Berdasarkan situs resmi dari Kementerian Luar Negeri RI, Minggu (12/4/2015), 43 orang di antara 1.036 WNI yang telah dievakuasi tersebut telah kembali ke Tanah Air pada Sabtu (11/4) kemarin. Mereka menggunakan penerbangan QR 956 dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 15.15 WIB.
Sementara itu, situasi di Yaman semakin memanas, khususnya di bagian barat Yaman, sekitar Kota Aden dan Sana'a. Kontak senjata semakin meluas sehingga mempersulit upaya evakuasi Tim Percepatan Evakuasi WNI.
Pemerintah Indonesia telah mengirimkan tim terpadu tersebut ke Yaman dan Salalah serta Oman untuk melakukan intensifikasi evakuasi WNI, termasuk mengerahkan satu pesawat TNI AU Boeing 737-400 dan satu kapal yang disewa di Djibouti.
Tim terdiri dari 48 personel yang meliputi unsur Kementerian Luar Negeri (19 orang), TNI AU (21 orang), Polri (7 orang) dan BIN (3 orang). Tim ditugaskan di Hudaydah, Tarim, Al Mukalla, Aden, Oman dan Djibouti dengan terus melakukan pendekatan ke otoritas setempat.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi telah menyerukan semua pihak di Yaman untuk memberlakukan jeda kemanusiaan (humanitarian pause), guna memberikan kesempatan bagi warga sipil untuk evakuasi keluar dari Yaman. Menlu Retno telah memerintahkan delegasi RI di PBB untuk mendorong Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi terkait humanitarian pause tersebut.
Walau begitu, masih terdapat sejumlah WNI yang berada di berbagai penampungan untuk menunggu evakuasi. Mereka berada di Sana'a sebanyak 58 orang, Hudaydah 37 orang, Tarim 423 orang, Mukalla 260 orang dan Aden 111 orang.
"Tentu saja situasinya sangat dinamis, sangat cair, berkembang terus sehingga jalur evakuasi kita, rencana evakuasi kita juga akan kita adjust sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan," kata Menlu Retno pada 6 April lalu.
(vid/bpn)
Redaksi: redaksi[at]detik.com Informasi pemasangan iklan hubungi : sales[at]detik.com