Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar

Written By Emdua on Senin, 13 Oktober 2014 | 00.43



LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.




Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:








Penulis: Okky Herman Dilaga
Editor: Okky Herman Dilaga


00.43 | 0 komentar | Read More

Ini Alasan Pembangunan Proyek Tol Manado-Bitung

Manado -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung meresmikan dimulainya pembangunan Tol Manado-Bitung sepanjang 39 Km, hari ini di Sulawesi Utara (Sulut). Pria yang akrab dipanggil CT ini menegaskan alasan dibangunnya tol yang menghubungkan dua kota tersebut.

"Peta wilayah Indonesia. Paling dekat dengan Asia Timur adalah Sulawesi Utara. Sulut dekat dengan Tiongkok. Pemerintah tetapkan Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Di sana ada Pelabuhan atau hub pelayaran ke Asia Timur. Maka kita bangun KEK di Bitung," kata CT di sela-sela groundbreaking Tol Manado-Bitung, Minggu (12/10/2014)

Ia mengatakan, hal ini untuk menopang Sulawesi Utara menghadapi pergeseran pusat ekonomi global yang bergeser dari barat ke Asia Timur. Berdasarkan beberapa analis, masa depan ekonomi dunia berada di Asia Timur seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang sebagai penggerak utama.

"Saya telah didatangi pemerintah Tiongkok dan dubesnya, serta pengusaha Tiongkok. Mereka ingin tanam investasi yang besar di KEK Bitung. Mulai bangun pelabuhan, kawasan industri, pembangkit. Mereka mau masuk dan bangun," katanya.

CT mengatakan bila investasi besar-besaran dari Tiongkok terealisasi maka Bitung akan jadi pusat pertumbuhan baru yang luar biasa di Sulut.

"Maka perlu bangun Tol Manado-Bitung untuk memperlancar barang dan tekan biaya logistik agar industri bisa bersaing," katanya.

Ia menambahkan secara umum, pembangunan tol di Manado-Bitung sebagai upaya pemerintah mendorong Indonesia sebagai negara maju. Pemerintah sudah punya program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) agar pusat ekonomi baru merata di Indonesia.Next



(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.36 | 0 komentar | Read More

Terkena Panah Asmara Arjuna  










00.10 | 0 komentar | Read More

Kekerasan Siswa SD Direkam Pakai HP, KPAI: Ortu Punya Tanggung Jawab




Minggu, 12/10/2014 23:30 WIB





Elza Astari Retaduari - detikNews




Jakarta - Aksi brutal siswa-siswi SD di Bukittinggi, Sumatera Barat, direkam menggunakan ponsel dan beredar luas di dunia maya. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan orangtua memiliki tanggung jawab terkait kontrol pemberian fasilitas terhadap anak.

"Orang tua punya tanggung jawab untuk memberikan edukasi, kontrol termasuk memberikan fasilitas sesuai tumbuh kembang dan yang tepat terhadap proses perkembangan, tepat di dalam pengawasan," ujar Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh kepada detikcom, Minggu (12/10/2014).

Kekerasan yang dilakukan oleh 7 siswa salah satu SD swasta di Bukittinggi terhadap seorang temannya direkam menggunakan HP orang tua yang dibawa salah seorang siswa lainnya tanpa izin. Ini pun menimbulkan keprihatinan KPAI.

Menurut Asrorun, pemberian fasilitas HP kepada anak tidak bisa sembarangan dilakukan oleh orang tua.

"Lihat urgensinya. Misal kalau dibawakan untuk memberi (informasi) jemputan. Seiring dengan tingkat kebutuhan dan urgensi, fasilitas harus disesuaikan dengan kemampuan anak yang secara sehat menggunakan. Harus ada pemahaman dalam penggunaan, jangan sampai diberikan fasilitas tapi disalahgunanakan," kata Asrorun.

Mengenai kasus kekerasan ini, KPAI pun meminta agar pihak sekolah memberi perhatian khusus. Perlunya awareness dari segala pihak, disebut Asrorun, menjadi poin penting dalam menangani permasalahan seperti ini.

"Sekolah perlu lebih memberikan perhatian, awareness terkait dengan pola relasi dan juga pergaulan baik saat pembelajaran maupun di luar jam pelajaran. Perlu ada edukasi, ada kontrol dan juga menumbuhkan mekanisme pencegahan se-dini mubngkin terhadap potensi tindak kekerasan di sekolah. Baik itu oleh guru, orang tua, maupun oleh sesama peserta didik," Asrorun menjelaskan.

KPAI berencana melakukan pemantauan terhadap kasus ini. Jika kekerasan yang videonya tersebar lewat Facebook, situs Youtube, dan jejaring sosial lainnya ini akan dibawa ke ranah hukum, Asrorun menyatakan maka pihak yang wajib bertanggung jawab adalah wali/orang tua pelaku.

"Pelaku adalah anak-anak yang secara hukum belum bisa dimintai pertanggung jawaban. Di situ yang akan menjadi penanggungjawab kalau ada masalah hukum walinya. Anak di bawah 12 tahun belum mencapai usia pertanggung jawaban hukum," pungkas Asrorun.


(ear/vid)










00.07 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger