"Jika Pep terus memainkan Thiago, pemain lain akan kesal. Jika dicadangkan, publik akan mempertanyakan nilai transfernya. Pep harus bisa menghindari situasi seperti ini," kata Magath seperti dikutip dari Goal.com.
Lebih lanjut Magath menilai upaya Guardiola memperbaiki skuad Bayern dari musim lalu sia-sia. Apalagi jika Guardiola menempatkan pemain-pemain Bayern di posisi berbeda.
"Secara logis, jika Guardiola mendadak menempatkan pemain-pemainnya di posisi berbeda, mereka tak akan senang. Bayern bermain sangat bagus dan menurut saya tak ada yang bisa meningkatkannya lagi," Magath menerangkan.
"Masalahnya adalah Pep melatih tim yang sudah memenangkan segalanya. Ia tak bisa memperbaiki mereka," pungkas Magath.
Kedatangan Thiago ke Allianz Arena memang menimbulkan spekulasi dari berbagai pihak. Pasalnya kehadiran kapten Spanyol U-21 ini dipastikan menambah sesak stok pemain Bayern di lapangan tengah.
Sebelum resmi mendapatkan Thiago, Guardiola mewacanakan pemain ini ditempatkan di posisi gelandang bertahan bersama Bastian Schweinsteiger. Namun ini berarti Javi Martinez harus digeser ke posisi bek tengah. Padahal duet Martinez-Schweinsteiger musim lalu terbukti solid dan dipandang sebagai salah satu kunci sukses Bayern musim lalu. Pergeseran posisi Martinez sebagai bek memaksa Jerome Boateng, Daniel van Buyten serta Holger Badstuber tersisih ke bangku cadangan.
Selama uji coba, Guardiola pun sempat mencoba Alcantara di posisi gelandang serang. Namun bukan berarti masalah selesai. Sebab, jika Guardiola memberi slot untuk Alcantara sebagai gelandang serang, dipastikan Toni Kroos, Mario Goetze dan Thomas Mueller harus berebut satu posisi tersisa di lapangan tengah. Sementara jika Pep memutuskan memakai skema false nine tanpa penyerang, ia masih punya dua penyerang murni, Mario Mandzukic dan Claudio Pizarro.
Bagaimana, Senor Guardiola?