Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar

Written By Emdua on Senin, 18 Agustus 2014 | 00.43



LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.




Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:








Penulis: Okky Herman Dilaga
Editor: Okky Herman Dilaga


00.43 | 0 komentar | Read More

Apapun.id Dibanderol Mulai Rp 500 Ribu

Jakarta - Domain apapun.id telah diluncurkan bersamaan dengan kemerdekaan RI pada 17 Agustus. Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) juga telah menetapkan biaya penggunaannya yang ternyata cukup terjangkau.

Bagi yang ingin menggunakan ekstensi .id langsung dibelakang nama situsnya, cukup membayar sebesar Rp 500 ribu untuk penggunaan selama setahun. Adapaun pendaftarannya bisa dilakukan melalui semua registrar PANDI dan reseller-nya.

“Saat ini sudah masuk tahap general availability dan dapat didaftarkan dengan prinsip pendaftar pertama atau First come First serve,” ujar Andi Budimansyah, Ketua Umum PANDI, seperti detikINET kutip dari keterangan yang diterima, Minggu (17/8/2014).

Sejak pertama kali digunakan 21 tahun lalu, domain .id hanya dapat digunakan sebagai Domain Tingkat Dua (DTD). Saat ini telah ada sebelas DTD .id yang dapat digunakan sesuai peruntukannya masing-masing: co.id, web.id, or.id, sch.id, ac.id, net.id, biz.id, my.id, desa.id, go.id, dan mil.id.

Tercatat mulai 17 Agustus 2014 publik sudah bisa langsung menggunakan .id tanpa tambahan ekstensi di depannya. Atau dengan kata lain, domain .id kini telah resmi menjadi Domain Tingkat Tinggi (DTT).

“Kami berharap, domain apapun.id dapat meningkatkan penggunaan nama domain .ID di Indonesia. Kami juga tetap menyediakan beragam nama Domain Tingkat Dua yang biaya tahunannya sangat murah,” tambah Andi.

(yud/yud)

00.37 | 0 komentar | Read More

Presiden Baru Perlu Prioritaskan Pemberantasan Mafia Ekonomi

Jakarta -Pada 20 Oktober mendatang, Indonesia akan memiliki pemimpin baru. Sudah banyak tugas berat menanti, tetapi salah satu yang utama adalah memberantas praktik mafia dalam perekonomian nasional.

Hal tersebut dikemukakan Sutrisno Iwantono, Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). "Salah satu prioritas utama adalah mengatasi masalah mafia ekonomi. Praktik ini harus diberantas di seluruh sektor ekonomi," katanya, Minggu (17/8/2014).

Di sektor pertanian, lanjut Iwantono, praktik tersebut terlihat dalam impor sejumlah komoditas seperti daging sapi, bawang putih, atau kedelai. Pemberantasan praktik mafia pangan harus melibatkan seluruh institusi yang terkait.

"Ini melibatkan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, dan sebagainya. Tidak bisa hanya di institusi tertentu, langkah pemberantasan mafia harus terkoordinasi," tuturnya.

Mafia ekonomi, tambah Iwantono, lahir karena sedikitnya pelaku usaha di sektor tertentu. Para pelaku yang sedikit itu membentuk apa yang disebut dengan rente ekonomi (rent seeking economy).

Jika pelaku usahanya banyak, praktik mafia tidak bisa lahir karena pasar membentuk persaingan sempurna. Oleh karena itu, setiap instansi yang terlibat harus menyederhanakan proses perizinan usaha agar semakin banyak pelaku yang bisa membangun bisnisnya.

"Kalau perizinan dan birokrasinya lebih sederhana, maka kemungkinan terjadi praktik mafia bisa dikurangi," ujar Iwantono, yang pernah menjabat sebagai ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).Next



(hds/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.36 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger