Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar

Written By Emdua on Senin, 27 Januari 2014 | 00.43

LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.

00.43 | 0 komentar | Read More

Bapak iPod Jadi 'Musuh Bersama' Apple

Jakarta - Tony Fadell, mantan petinggi Apple memutuskan untuk menjual perusahaan yang dibangunnya ke Google. Rupanya hal ini memantik rasa ketidaksukaan salah satu pejabat di Apple tersebut.

Fadell yang dikenal sebagai Bapak iPod karena turut membidani alat pemutar musik digital itu menerima akuisisi Google atas perusahaannya yang didirikannya bernama Nest Labs. Hal ini yang membuat Senior VP Marketing Apple Phillp W Schiller tampaknya geram.

Bahkan Schiller sampai berhenti men-follow akun Twitter Fadel karena merasa kecewa dengan keputusannya untuk menjual Nets ke kompetitor Apple.

"Apple adalah salah satu mitra kami. Secara personal, hubungan saya dengan Schiller tergantungnya. Termasuk bagaimana kelanjutan dari kerjasama binis ini," ungkapnya, seperti dikutip detikINET dari Bussines Insider, Minggu (26//1/2014).

Intinya, Fadell mengatakan kelanjutan hubungan kerjasama Nest ataupun dirinya dengan Schiller bergantung keputusan Apple sendiri.

(tyo/tyo)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.37 | 0 komentar | Read More

Ini Wilayah Banjir di Jakarta yang Harga Propertinya Tetap Melejit

Jakarta -Ada beberapa wilayah di Jakarta selama 2-3 tahun terakhir harga propertinya melejit padahal kawasan tersebut termasuk wilayah langganan banjir. Di mana saja kawasannya?

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan kenaikan harga properti di kawasan tersebut sudah tidak masuk akal. Ia mencontohkan seperti di Kelapa Gading Jakarta Utara, Puri Indah Kembangan Jakarta Barat, Pluit Jakarta Utara, dan Pondok Indah Jakarta Selatan.

"Seperti di Kelapa Gading, walaupun daerah langganan banjir, harga properti di sana dalam 2-3 tahun terakhir justru naiknya gila-gilaan, nggak masuk akal. Harga ruko disana 2 tahun lalu Rp 5 miliar, sekarang ada yang Rp 8-12 miliar, itu sudah nggak masuk akal, tapi tetap saja banyak yang beli," ungkap Ali kepada detikFinance, Minggu (26/1/2014).

Ali mengatakan wilayah lainnya seperti Pondok Indah, Kembangan dan Pluit meskipun terus menjadi kawasan langganan banjir, harga propertinya setiap tahun terus naik.

"Pondok Indah walau harganya sudah tinggi tetap naik juga tiap tahun. Pluit juga para penjualnya menggadang-gadang ada Waduk Pluit yang bisa membebaskan Pluit dari banjir," katanya.

Ali menambahkan, alasan mengapa wilayah-wilayah tersebut masih seksi dari sisi kenaikan harga, karena orang-orang atau pemilik yang tinggal di sana tidak butuh uang lagi alias menahan propertinya di sisi lain banyak yang berminat.

"Orang yang tinggal di sana itu rata-rata menengah ke atas yang modalnya kuat, mereka tidak butuh uang, jadi kalau banjir mereka masih ada rumah kedua, modalnya kuat. Kalaupun mereka jual rumah atau rukonya pasti tidak akan di bawah harga pasar," tutupnya.

Selebihnya, Ali menambahkan kawasan-kawasan tersebut umumnya sudah jadi sebagai kawasan niaga maupun hunian yang dilengkapi fasilitas lengkap. Selain pusat perbelanjaan, pendidikan, perkantoran juga ada akses tol yang dekat dengan kawasan.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!


00.36 | 0 komentar | Read More

Hugh Jackman Jadi Tokoh Jahat di Film Peter Pan  










00.09 | 0 komentar | Read More

Ikuti Diksar Mapala, Mahasiswa STIMIK Amikom Hilang Terseret Arus Sungai




Minggu, 26/01/2014 23:09 WIB





Muhammad Afifi - detikNews





Bantul, - Pendidikan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam ( Diksar MAPALA) STIMIK Amikom Yogyakarta memakan korban. Riski Kurniawan (19) salah satu peserta Diksar hanyut terseret arus sungai Oya di desa Sriharjo Kecamatan Imogiri Bantul DIY.

Minggu (26/01/2014), peristiwa bermula saat rombongan mahasiswa STIMIK Amikom yang beralamat di Ringroad Utara Condongcatur Depok Sleman berniat menggelar Diksar Mapala bagi calon anggota baru. Mereka mendirikan base camp di sekitar Goa Cerme dan berkegiatan di sekitar kawasan tersebut.

Minggu siang sekitar pukul 14.30 WIB, peserta Diksar yang terbagi dalam beberapa regu mengikuti kegiatan susur sungai Oya. Namun melihat situasi arus Oya yang cukup besar, para peserta yang didampingi seniornya tidak turun ke air. Mereka hanya menyusuri pinggiran sungai tepatnya sekitar 200 meter di atas jembatan Siluk.

Naas, salah satu peserta bernama Ruly Wahyu Bintoro asal Sragen Jawa Tengah terpeleset setelah permukaan tanah di bibir sungai runtuh terinjak. Melihat Rully tercebur sungai, Riski Kurniawan turun ke air dan berusaha menolong.

"Awalnya satu orang hanyut, trus ada temannya yang mau nolong. Nah, yang satu itu berhasil selamat setelah berhasil menggapai pondasi jembatan. Tapi yang nolong itu malah terseret arus. Dia kan bawa tas ransel besar, mungkin karena beban itu (jadi terbawa arus)", terang Bayu Kurniawan, warga Siluk yang saat itu kebetulan ada di lokasi kejadian.

Upaya pertolongan yang dilakukan warga setempat pun tak menuai hasil. Riski tenggelam dan tak diketahui nasibnya.

Tim SAR BPBD Bantul dan SAR DIY yang berupaya melakukan pencarian dengan jaring dan tali berujung mata pancing belum berhasil menemukan mahasiswa asal Serang Banten tersebut.

"Arusnya sangat deras, dan di bawah jembatan itu kan kayak pusaran dan berbatu. Jadi agak terkendala dalam menebar jaringnya. Nanti akan kita usahakan menyusur ke arah muara dengan perahu", kata Komandan SAR Ali Sutanto.

Hingga Minggu Malam, proses pencarian terus diupayakan, sementara akibat peristiwa ini Diksar Mapala STIMIK Amikom akhirnya dihentikan.


(mpr/mpr)





Sponsored Link




00.07 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger