Yogyakarta - Kondisi geografis dan keterbatasan pasokan listrik memaksa Telkomsel untuk mengimplementasikan tiga model teknologi BTS hijau di Pulau Kalimantan. Yakni berupa
solar cell,
microhydro serta
fuel cell. .
"Untuk area IV Pamasuka (Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan), teknologi solar cell tersebar hampir merata di Kalimantan. Tapi teknologi microhydro hanya ada di Long Pahangai di Kabupaten Mahakam Ulu di Kalimantan Timur," kata GM ICT Network Telkomsel Regional Kalimantan Ardhiono Trilaksono kepada wartawan peserta Press Gathering Pamasuka di Yogyakarta.
Hadirnya BTS hijau itu menjadikan Telkomsel tetap dapat melayani sebagian besar masyarakat Kalimantan, terutama yang tinggal di daerah terpencil hingga perbatasan dengan negara tetangga, Malaysia.
"Kawasan perbatasan juga jarang dirambah operator lain karena biaya yang sangat tinggi. Tapi kami tidak hanya memikirkan nilai bisnis, melainkan bagaimana juga cara kami tetap melayani masyarakat," ujar Ardhiono.
Berbicara tentang realisasi pembangunan BTS sejak Januari hingga Oktober 2013, Telkomsel regional Kalimantan telah membangun 1.200 BTS yang terdiri dari 300 BTS 3G dan 900 BTS 2G.
"Sementara untuk regional Sulawesi, Maluku dan Papua juga telah membangun 1.650 BTS yang terdiri dari 650 BTS 3G dan 1.000 BTS 2G. Total keseluruhan yang kita bangun berjumlah 2.850 BTS," lanjutnya.
"Dari total sekitar 67 ribu BTS di seluruh Indonesia, 14.200 di antaranya ada di Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan (Pamasuka). Kami akan genapkan menjadi 15.000 BTS hingga akhir tahun," tambah Ardiono.
Ia juga menjelaskan rencana pembangunan 3.276 BTS baru pada 2014 mendatang di area Pamasuka. Dimana Kalimantan mendapat jatah 1.000 BTS, Sulawesi 1.500 BTS serta sisanya berada di Papua dan Maluku.
"Tahun 2013 ini banyak hal yang membuat layanan kita terganggu. Tahun depan, bekerjasama dengan Telkom sebagai induk perusahaan, kita perkuat kabel bawah laut hingga kabel FO (fiber optik) di darat," terangnya.
"Bersama Telkom juga kita buat link-link baru sehingga kalau kalau terjadi gangguan, tidak sampai layanan kita di Pamasuka padam total. Sebab ketersediaan energi listrik di Indonesia Timur masih menjadi tantangan Telkomsel di masa mendatag," Ardiono menandaskan. (ash/ash)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!