Wacana merger kedua bank ini sudah lama berhembus, misalnya Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono mengatakan penggabungan ini sebagai mega merger. Pasalnya, akan melibatkan penggabungan bank BUMN besar.
Merger ini dilakukan untuk mendorong bank dalam negeri bisa menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sektor keuangan yang akan berlangsung pada 2020 mendatang.
"Mandiri sama BNI dimerger saja," ujar Bambang seraya melepas tawa di depan Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin yang menemaninya saat bincang santai dan makan di Pasar Santa, Blok M, Jakarta Selatan, Minggu (1/2/2015).
Menurut Bambang, meskipun proses merger tersebut tidak akan mampu mengejar bank kelas kakap seperti DBS asal Singapura, setidaknya ruang pembiayaan bank dalam negeri bisa lebih besar setelah dua bank pelat merah tersebut dilebur.
"Ini paling tidak, tidak akan mengejar DBS tapi mulai mendekati. Belum ada arah (merger) tapi idenya begitu," ucapnya sembari tersenyum.
Selain itu, Bambang menambahkan, Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk Bank Mandiri sebesar Rp 5,6 triliun melalui mekanisme rights issue, dinilainya akan menyokong perkembangan bank dengan logo pita emas tersebut.Next
(drk/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Anda sedang membaca artikel tentang
Menkeu Bambang Kembali Wacanakan Merger Bank Mandiri dan BNI
Dengan url
http://cleanheartsminds.blogspot.com/2015/02/menkeu-bambang-kembali-wacanakan-merger.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Menkeu Bambang Kembali Wacanakan Merger Bank Mandiri dan BNI
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Menkeu Bambang Kembali Wacanakan Merger Bank Mandiri dan BNI
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar