Permasalahan subsidi BBM yang kini menjadi perhatian adalah soal dipangkasnya kuota BBM subsidi dari 48 juta kiloliter (KL) menjadi 46 juta KL. Dampaknya kini mulai ada antrean-antrean kendaraan di berbagai SPBU di Indonesia.
"Diskusi baiknya, jangan di masa transisi ini ada gejolak-gejolak seperti ini, seolah-olah terjadi kepanikan," kata anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Tumiran kepada detikFinance, Minggu (24/8/2014).
Tumiran mengatakan, sejak dua tahun lalu DEN menyarankan agar subsidi BBM segera dikurangi dengan cara BBM subsidi dinaikkan harganya. Permasalahan ini harus menjadi pembahasan SBY dan Jokowi di masa transisi.
Menurut Tumiran, anggaran subsidi BBM harus dialihkan ke hal-hal yang lebih produktif.
"Infrastruktur didandani itu bisa menghasilkan lapangan kerja, devisa naik. Rupiah juga bisa menguat," katanya.
Menurutnya, kebijakan yang diambil pemerintah saat ini seperti pembatasan konsumsi BBM subsidi di beberapa wilayah hanya akan membuat masyarakat panik.Next
(zul/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Anda sedang membaca artikel tentang
SBY dan Jokowi Diminta Segera Bertemu Bahas Subsidi BBM
Dengan url
http://cleanheartsminds.blogspot.com/2014/08/sby-dan-jokowi-diminta-segera-bertemu.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
SBY dan Jokowi Diminta Segera Bertemu Bahas Subsidi BBM
namun jangan lupa untuk meletakkan link
SBY dan Jokowi Diminta Segera Bertemu Bahas Subsidi BBM
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar