"64% pembangkit listrik di Jawa itu dari PLTU (batu bara) sementara PLTG (gas bumi) mencapai 18,3%, sisanya ada dari HSD dan MFO (BBM), PLTA (air), dan lainnya total Jawa-Bali dapat produksi listrik 31.456 MW setiap hari," kata Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji, di Jakarta, Minggu (27/7/2014).
Nur mengatakan, karena konsumsi listrik di Jawa turun saat siang hari sementara konsumsi pada malam meningkat hingga 23.420 MW, tidak kurang ada 1.000 MW tiap hari harus dikurangi PLN.
"Istilahnya harus 'dibuang', karena konsumsinya turun. Dibuang ini maksudnya ada beberapa pembangkit listrik yang harus matikan terutama dari PLTU," katanya.
"Kenapa PLTU yang diturunkan padahal kapasitasnya besar, karena pembangkit yang lain tidak bisa matikan. Contohnya PLTG, dia 24 jam beroperasi penuh," tambahnya.
Agar tidak selalu berulang, 1.000 MW tiap hari listrik di Jawa 'dibuang', PLN berencana membangun PLTA Upper Cisokan, Bandung, Jawa Barat.
"PLTA tersebut pada siang hari memompa air naik ke atas, memanfaatkan daya listrik 1.000 MW yang 'dibuang', setelah air di resevoir penuh, saat malam hari air dilepas ke bawah dan memutar turbin dan menghasilkan listrik," jelas Nur.Next
(rrd/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Anda sedang membaca artikel tentang
Tiap Hari di Jawa Listrik 1.000 MW 'Dibuang'
Dengan url
http://cleanheartsminds.blogspot.com/2014/07/tiap-hari-di-jawa-listrik-1000-mw.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tiap Hari di Jawa Listrik 1.000 MW 'Dibuang'
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tiap Hari di Jawa Listrik 1.000 MW 'Dibuang'
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar